Strategi dan Sinergi Menuju Kampus Global Refleksi Keberadaan Ikatan Alumni FEB USU
November 15, 2022
November 15, 2022
Latar Belakang
Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi Bisnis USU (IKAFEBUSU) baru saja meng-hosting sebuah perhelatan akbar, Pelantikan & Seminar Internasional yang dihadiri 1.200 peserta. Acara disetting dengan standar terbaik, mendekati kualitas seminar internasional, baik kemasan maupun pembicaranya. Kualiats standar penyelenggaran acara tersebut bukan sekedar untuk seremonialisasi, tetapi pesan bahwa IKAFEBUSU, walaupun organisasi non profit, mampu secara professional mendukung FEB USU untuk menjadi kampus bertaraf internasioanl (global).
Penilaian Prof Ric Roi, speaker dari IMD juga menegaskan hal tersebut “..as IMD faculty, we have the privilege to speak in many countries, but this event in Medan was very memorable for us due to the high level of professionalism in designing and managing the program, and for the large crowd in attendance, both offline and online….”
Perhelatan tersebut selesai, saatnya untuk refleksi menyiapkan tindak lanjutnya. Acara tersebut hanyalah first step yang harusnya diikuti dengan program yang lebih sistimatis dan konsisten sehingga pada akhirnya Kampus FEB USU dapat menghasilkan SDM berkualitas global. Bukannya hendak “mengajari ikan berenang”. Saya yakin Kampus FEB USU dan Kampus USU sudah menyadari dan menjalankan apa yang dipaparkan berikut. Tulisan ini sifatnya hanya pengingat dan sebagai refleksi bagi semua civitas akademika pasca kegiatan tersebut, khususnya untuk para alumni.
Menuju Kampus Global
Fokus perwujudan kampus global selama ini lebih tertuju pada global recognicition atau academic reputation yang direflesikan dalam ranking global. Tidak ada salahnya, namun pencapaian ranking idealnya terjadi melalui pencapain atas 8 faktor yang lebih esesnsial, yaitu konversi traditional physical classrooms to the globe, physically and virtually, world class reseach performance, developing global partnership, holding global & international conferences, international facilities standard, having global students and faculty staff dan conducting global currciculum.
Memperhatikan 8 faktor tersebut, pencapaian predikat Kampus Global memang tidak mudah, karena elemen ekosistem dan proses operasional kampus yang harus dikelola sangat banyak dan kompleks. Dibutuhkan prioritisasi program dan strategi yang tepat. Fokus utamanya bukan saja pencapaian ranking di satu titik (ranking penilaian) tetapi harus lebih esensial dan sustain. Esensi sebuah kampus global terefleksi dari knowlegde, skill dan character mahasiswa serta pengajarnya yang mencapai level global, yang mampu menghasilkan alumni yang siap memenangkan persaingan di tingkat internasional. Kampus juga harus bisa menjadi rujukan global prespective and references berbagai bidang keilmuan dan keterampilan.
Strategi Jangka Pendek
Merujuk kepada kondisi kampus saat ini, maka ada beberapa strategi yang bisa dijadikan alternatif stratgei jangka pendek, sebagai low hanging fruit dan juga less cost.
Pertama, conducting digital research based teaching.
Trend, approach, method, prespective yang terkini secara global tentang keilmuan atau best practices bidang tertentu sebenarnya telah bertebaran dan tersendia di berbagai digital channel seperti learning platform, website, e-journal, digital published research maupun digital channel lainnya. Para dosen perlu melakukan pendalamam (deep dive), mini research dan kurasi atas bahan-bahan tersebut. Hasil dari proses tersebut kemudian dijadikan dasar untuk merancang kurikulum dan bahan ajar mahasiswa. Memang tidak mudah, karena akan ada 5 tantangannya yang harus diatasi dosen (kampus) agar strategi ini dapat berjalan efektif.
Tantangan pertama adalah mencari dan menemukan topik-topik yang relevan dengan bidang studi yang diajarkan. Kedua memastikan topik tersebut adalah best practice (praktek terbaik) yang relevan dengan dunia kerja profesional. Ketiga, merangcangnya dalam bentuk kurikulum bahan ajar yang tepat. Keempat, mengajarkannya in english, karena penyampaian best practice ataupun global prespektif dalam bahasa asal (english) akan meng-ekspose bidang tersebut dengan utuh dan meminimalisir bias. Kelima, harus dilakukan secara konsisten dan terus menerus karena perkembangan dan perubahan best practice sangat dinamis dan terkadang eksponensial.
Kedua, developing global digital learning parnership.
Kampus perlu mengambil inisiatif untuk menjalin kerjasama dengn universitas global atau perusahaan untuk menjalankan digital learning partnership. Media digital memungkinkan para pengajar univeristas global ataupun eksekutif perusahaan global memberikan pengajaran kepada kampus secara sistimatis dan berkelanjutan. Memang yang menjadi tantangan adalah merancang resiprokalnya, apa yang membuat universitas dan perusahaan global bersedia bekerjasama dengan kampus lokal.
Potensi ekonomi dan pasar Sumatera Utara dapat menjadi salah satu faktor untuk menarik kerjasama dengan global partner. Tentunya pihak kampus harus mampu menarasikan ke global partner betapa besarnya potensinya Sumatera Utara sembagi emerging market. Sumatera Utara adalah memiliki potensi besar untuk pemasaran produk, supplier komoditi, market bidang pendidikan maupun value chain dari top domestic business player. Untuk itu Kampus perlu menyiapkan riset-riset pendukung sebagai bahan argumentasi untuk memasarkan potensi Sumatera Utara. Kerjasama kampus juga dapat didorong melalui paket kerjasama pengelolaan kota atau kerjasama ekonomi dan bisnis yang biasanya diinisiasi oleh Pemda kota/provisi dengan parnernya kota/provisin di Luar Negeri.
Ketiga, hosting intenational seminars or conference
Kampus harus memiliki rencana reguler untuk menyelenggarakan seminar atau konfrensi tingkat internasional. Semakin sering dilakukan dengan konsisten, akan mendorong percepatan brading kampus secara lokasl maupun internasional. Anggaran kampus harus disiapkan secara khusus untuk dapat mengundang para speaker berkelas internasional dengan kemasan acara yang high quality. Kualitas kemasaan acara yang high quality juga penting karena akan menjadi elemen daya tarik para speaker internasional. Untuk menghadirkan para speaker, kampus juga dapat menggunakan jaringan alumni, Pemerintah Daerah, Departemen Pendidikan, Organisasi Assosiasi, Jaringan Diaspora ataupun Kantor Kedutaan. Pihak kampus harus menggunakan kesempatan saat berinteraksi dengan pihak-pihak tersebut untuk mengeksplorasi peluang menghadirkan speaker internasional. Para dosen juga perlu didorong untuk menjadi duta-duta yang membangun link dengan berbagai kampus global agar mendapatkan speaker internasional. Dalam hal ini termasuk para dosen yang sedang tugas belajar di luar negeri, diberi tugas tambahan untuk menjalin kerjasama dengan universitasnya dalam hal digital learning partnership maupun penyelenggaraan seminar internasional. Mungkin juga sudah saatnya dibentuk unit khusus di kampus yang diberi tugas untuk mengelola dan mengkesplorasi kerjasama internasional dalam konteks digital learning partnership dan penyelenggaraan seminar atau konferensi internasional.
Strategi Jangka Panjang
Dalam jangka panjang, program dan anggaran keuangan kampus harus dipastikan mencakup investasi atas ke-8 elemen Kampus Global sebagaimana dijelaskan sebelumnya. Bukan sekedar alokasi dana, tapi juga programnya harus agresif terukur. Artinya program yang ditujukan ke setiap elemen tersebut harus dirancang dengan baik, didukung team yang dedicated, diprioritisasi dengan selektif, dieksekusi dengan strategi yang tepat dan dijalankan konsisten.
Alokasi dana dan program untuk delapan elemen kampuis global tersebut, sebagaimana materi seminar, merupakan aspek Ambidex dalam Transformasi Kampus. Artinya, dana dan program Kampus seharusnya tidak saja ditujukan untuk memperbaiki kualitas operasional kampus saat ini (business as usual), tetapi juga harus disedikan anggaran dan dijalankan program untuk creating the future, untuk mewujudkan Kampus Global.
Pentingnya Character Building
Sebagaimana disampaik di awal, ada 3 aspek yang harus dibangun di dalam diri mahasiswa untuk bisa menjadi bagian dari komunitas global, yaitu keilmuan (knowledge), keterampilan (skill) dan karakter (character). Elemen knowledge dan skill secara umum sudah tercakup dalam 8 program yang dijelaskan sebelumnya.
Untuk elemen karakter, sering dilupakan, bahkan diabaikan. Mungkin karena intangiable dalam kurikulum. Padahal karakter sangat strategis, karena menjadi sumber energi dan panduan belajar dan bekerja sebagai SDM berkualitas global. Tanpa karakter yang tepat, aspek knowledge dan skill tidak akan memberikan dampak nyata. Elemen karakter yang dimaksudnya penulis disini adalah mencakup 8 aspek yaitu: integrity, work ethic, growth mindset, grit, tough leaerner, curiousity and exploring, resilient dan deliver beyond expectation. Dalam bahasa dunia korporasi, kesemua karakater tersebut akan membentuk perilaku professional, perilaku inti dari SDM yang unggul.
Ini berarti, kebijakan, sistem penilaian dan modul pengajaran di kampus harus mencakup elemen-elemen tersebut agar terbetuk mahasiswa yang berkarakter global. Itu saja sebenarnya juga tidak cukup. Ketauladanan (role model) pengajar dan staf kampus dalam menjalakan perilaku karakter tersebut di keseharian, akan menjadi kunci terbentuknya mahasiswa yang berkarakter.
Peran Strategis Alumni
Inti dari program kampus global adalah konekstitas kampus dengan global dan pembentukan mahasiswa dengan karakter global. Dalam dua aspek tersebut, alumni memiliki peranan sangat penting. Alumni yang berkerja dan berkarir di dunia professional tentunya memiliki practices, network, expertise, knowledge dan financial resources yang dapat didedikasikan untuk membangun koneksitas kampus dengan dunia global.
Alumni yang sukses dalam dunia professional juga dapat menginsiprasi dan membangun kebanggaan sehingga menjadi role model bagi para mahasiswa. Insipirasi professionalisme tersebut, apabila ditularkan dengan masif dan konsisten dalam jangka panjang dalam bentuk program koneksitas, akan dapat membentuk karakter mahasiswa sebagai SDM Global.
Dalam konteks tersebut, inilah peran strategis Ikatan Alumni Fakultas Ekonomi USU dan Bisnis USU, yaitu menginventarisasi dan menghimpun seluruh kekuatan yang dimiliki alumni dimanapun berada. Kekuatan yang dihimpun tersebut kemudian akan dikelola secara professional untuk menjadi program pengabdian guna mewujudkan Kampus FEB USU sebagai Kampus Global. Semoga. Aamiin
Masuk ke Akun Anda